Jumat, 29 Januari 2016

bidang garapan BK

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Secara umum bimbingan konseling telah memiliki kedudukan yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Setiap lembaga pendidikan selayaknya memiliki unit bimbingan dan konseling dalam upaya optimalisasi potensi pendidikan. Bimbingan konseling merupakan serangkaian program layana yang diberikan kepada peserta didik agar mereka mampu berkembang lebih baik.
Bimbingan merupakan proses bantuan kepada seseorang agar ia mampu memahami diri, menyesuaikan diri, dan mengembangkan diri sehingga mencapai kehidupan yang sukses dan bahagia. Sedangkan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara oleh seorang konselor terhadap individu guna mengatasi masalah atau mengoptimalisasi potensi yang dimiliki.
Dalam bidang layanan bimbingan dan konseling mempunyai tugas memberikan pelayanan agar siswa memperoleh kesejahteraan lahir batin dalam proses pendidikan yang sedang ditempuhnya. Dengan demikian seluruh peserta didik berhak mendapatkan layanan guna optimalisasi potensi yang dimiliki siswa. Dalam pembahasan kali ini pemakalah akan menjelaskan tentang macam-macam dan tujuan bidang garapan bimbingan dan konseling.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa definisi dan macam-macam bidang garapan bimbingan dan konseling?
2.      Apa saja tujuan dari bidang garapan bimbingan dan konseling?







BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi dan Macam-macam Bidang Garapan Bimbingan dan Konseling
Bidang garapan bimbingan dan konseling adalah tingkah laku klien yang perlu biubah untuk dikembangkan apabila hendak mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya atau ingin mencapai tujuan-tujuan yang dikehendaki.[1]
Dalam melaksanakan bimbingan dan konseling agar siswa dapat mengembangkan bakat, minat, dan keterampilan siswa, serta untuk mengatasi kesulitan belajar perlu adanya penerapan dalam berbagai bidang. Bidang-bidang garapan bimbingan dan konseling meliputi empat bidang:[2]
1.      Bidang Bimbingan Pribadi
Bimbingan pribadi (personal guidance) adalah suatu bimbingan untuk membantu individu mengatasi masalah-masalah yang bersifat pribadi
Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Bidang bimbingan pribadi ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut:
a.       Penanaman dan pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b.      Penanaman dan pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif, produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk peranan di masa depan.
c.       Pengenalan dan pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif.
d.      Pengenalan dan pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha penanggulangannya.
e.       Pemantapan kemampuan mengambil keputusan.
f.       Pengembangan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambilnya.
g.      Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat, baik secara rohaniah maupun jasmaniah.
2.      Bidang Bimbingan Sosial
Bimbingan social adalah suatu bimbingan atau bantuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah social seperti pergaulan, penyelesaian masalah konflik, penyesuaian diri dan sebagainya. Bimbingan social juga bermakna suatu bimbingan atau bantuan dari pembimbing kepada individu agar dapat mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik.
Dalam bidang bimbingan social, pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah berusaha membantu peserta didik mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang dilandasi budi pekerti, tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan. Bidang ini dirinci menjadi pokok-pokok berikut:
a.       Pengembangan dan pemantapan kemampuan berkomunikasi baik melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif.
b.      Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di rumah, di sekolahan maupun di masyarakat dengan menjunjung tinggi tata karma, sopan santun serta nilai-nilai agama, adat, peraturan dan kebiasaan yang berlaku.
c.       Pengembangan dan pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis dan produktif dengan teman sebaya, baik di sekolah yang sama, di sekolah lain, di luar sekolah maupun dimasyarakat pada umumnya.
d.      Pengenalan, pemahaman dan pemantapan tentang peraturan, kondisi dan tuntutan sekolah, rumah dan lingkungan serta upaya dan kesadaran untuk melaksanakannya secara dinamis dan bertanggug jawab.
e.       Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta beragumentasi secara dinamis, kreatif dan produktif.
f.       Orientasi tentang hidup berkeluarga.
3.      Bidang Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar atau bimbingan akademik adalah suatu bantuan dari pembimbing kepada individu (siswa) dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di institute pendidikan. Berdasarkan pengertian di atas, bimbingan belajar bisa bermakna suatu bantuan dari pembimbing kepada terbimbing (siswa) dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah belajar.
Dalam bidang bimbingan belajar, pelayanan bimbingan dan konseling membantu peserta didik untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian serta mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi atau untuk terjun ke lapangan pekerjaan tertentu. Bidang bimbingan ini memuat pokok-pokok materi berikut:
a.       Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari informasi dari berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan narasumber lainnya, mengembangkan  keterampilan belajar, mengerjakan tugas-tugas pelajaran, dan menjalani program penilaian hasil belajar.
b.      Pengembangan dan pemantapan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun kelompok.
c.       Pemantapan menguasai materi program belajar di sekolah sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi dan kesenian.
d.      Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, social dan budaya yang ada di sekolah, lingkungan sekitar dan masyarakat untuk pengembangan pengetahuan dan kemampuan serta pengembangan pribadi.
e.       Orientasi dan informasi tentang pendidikan yang lebih tinggi, pendidikan tambahan.
4.      Bidang Bimbingan karier
Bimbingan karier merupakan bantuan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, pemilihan lapangan pekerjaan atau jabatan (profesi) tertentu serta membekali diri agar siap memangku jabatan tersebut dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan pekerjaaan yang telah dimasuki. Dari pengertian di atas, bimbingan karier bisa bermakna suatu bantuan dari pembimbing kepada terbimbing (siswa) dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah karier.
Dalam bidang bimbingan karier ini, pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan untuk mengenal potensi diri, mengembangkan dan memantapkan pilihan karier. Bidang ini memuat pokok-pokok berikut:
a.       Pengenalan terhadap dunia kerja dan usaha untuk memperoleh  penghasilan serta untuk memenuhi kebutuhan hidup.
b.      Pengenalan dan pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier yang hendak dikembangkan.
c.       Pengembangan dan pemantapan informasi tentang kondisi tuntunan dunia kerja, jenis-jenis pekerjaan tertentu, serta latihan kerja sesuai dengan pilihan karier.
d.      Pemantapan cita-cita karier sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan, serta pemantapan sikap positif dan obyektif terhadap pilihan karier.
B.     Tujuan Bidang-bidang Garapan Bimbingan dan Konseling
Terdapat berbagai tujuan dalam bidang garapan bimbingan dan konseling antara lain sebagai berikut:[3]
1.      Tujuan Bidang Bimbingan Pribadi
Bidang bimbingan pribadi mempunyai tujuan untuk membantu individu agar bisa memecahkan masalah-masalah yang bersifat pribadi. Menurut Depdikbud tujuan bidang bimbingan pribadi adalah untuk:
a.       Mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi
b.      Mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik.
Bimbingan pribadi juga bertujuan agar individu mampu mengatasi sendiri, mengambil sikap sendiri atau memecahkan masalah sendiri yang menyangkut keadaan batinnya sendiri. Dengan perkataan lain, agar individu mampu mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang.
2.      Tujuan Bidang Bimbingan Sosial
Bidang bimbingan social mempunyai tujuan utama yaitu agar individu yang dibimbing mampu melakukan interaksi social secara baik dengan lingkungannya. Bimbingan social juga bertujuan untuk membantu individu dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesulitan dalam masalah social, sehingga individu dapat menyesuaikan diri secara baik dan wajar dalam lingkungan sosialnya.
Dalam konteks manusia sebagai makhluk social dan sebagai makhluk ciptaan Allah SWT. Dahlan (1989) menyatakan bahwa tujuan bimbingan social adalah agar individu mampu mengembangkan diri secara optimal sebagai makhluk social dan makhluk ciptaan Allah SWT.
3.      Tujuan Bidang Bimbingan Belajar
Secara umum oleh karena siswa merupakan individu yang sedang dalam proses perkembangan, maka tujuan bimbingan belajar adalah membantu individu (siswa) agar mencapai perkembangan yang optimal, sehingga tidak menghambat perkembangan belajar siswa. Siswa yang perkembangannya terhambat atau terganggu akan berpengaruh terhadap perkembangan atau kemampuan belajarnya.
Selain tujuan secara umum di atas, secara lebih khusus berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa tujuan bimbingan belajar adalah agar siswa mampu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah belajar. Dalam konteks kemandirian, tujuan bimbingan belajar adalah agar siswa mandiri dalam belajar. 
4.      Tujuan Bidang Bimbingan Karier
Bidang bimbingan karier di sekolah atau madrasah mempunyai tujuan:
a.       Agar siswa memperoleh informasi tentang karier atau jabatan atau profesi tertentu.
b.      Agar siswa memperoleh pemahaman tentang karier atau pekerjaan atau profesi tertentu secara benar.
c.       Agar siswa mampu merencanakan dan membuat pilihan-pilihan karier tertentu kelak setelah selesai dari pendidikan.
d.      Agar siswa mampu menyesuaikan diri dengan karier yang akan dipilihnya kelak.
e.       Agar siswa mampu mengembangkan karier setelah selesai dari pendidikannya.
Dengan perkataan lain, tujuan bimbingan karier di sekolah atau madrasah adalah agar siswa mampu memahami, merencanakan, memilih menyesuaikan diri, dan mengembangkan karier-karie tertentu setelah mereka tamat dari pendidikannya. Dengan demikian, bimbingan karier di sekolah atau di madrasah tidak secara langsung membantu siswa untuk berkarier tetapi lebih banyak bersifat informasi. Hal ini tentunya pengecualian bagi sekolah-sekolah kejuruan yang berorientasi karier, di mana selain siswa dibekali tentang aplikasi karier-karier tertentu, juga bimbingan bagaimana pemilihan, perencanaan, dan pengembangannya.




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Bidang garapan bimbingan dan konseling adalah tingkah laku klien yang perlu biubah untuk dikembangkan apabila hendak mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya atau ingin mencapai tujuan-tujuan yang dikehendaki.
Dalam melaksanakan bimbingan dan konseling agar siswa dapat mengembangkan bakat, minat, dan keterampilan siswa, serta untuk mengatasi kesulitan belajar perlu adanya penerapan dalam berbagai bidang. Terdapat beberapa bidang garapan dalam  bimbingan dan konseling, antara lain:
1.      Bidang Bimbingan Pribadi
2.      Bidang Bimbingan Sosial
3.      Bidang Bimbingan Belajar
4.      Bidang Bimbingan karier
Dan dari macam-macam bidang garapan bimbingan dan konseling tersebut secara umum terdapat tujuan dari bidang garapan tersebut antara lain:
1.      Untuk membantu individu agar bisa memecahkan masalah-masalah yang bersifat pribadi.
2.      Agar individu yang dibimbing mampu melakukan interaksi social secara baik dengan lingkungannya.
3.      Agar siswa mampu memahami, merencanakan, memilih menyesuaikan diri, dan mengembangkan karier-karie tertentu setelah mereka tamat dari pendidikannya.
4.      Membantu individu (siswa) agar mencapai perkembangan yang optimal, sehingga tidak menghambat perkembangan belajar siswa.

B.     Saran
Demikianlah hasil makalah yang dapat kami uraikan, semoga dapat member manfaat bagi kita semua. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun untuk pembuatan makalah selanjutnya yang lebih baik.



DAFTAR PUSTAKA

Hallen A, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2002.
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di sekolah dan Madrasah (Berbagai Integrasi), Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
http://nurafifah14.blogspot.co.id/2014/12/makalah-bimbingan-dan-konseling.htm. diakses pada tanggal 8 oktober 2015, pukul 09.45 WIB.




[1] http://nurafifah14.blogspot.co.id/2014/12/makalah-bimbingan-dan-konseling.htm. diakses pada tanggal 8 oktober 2015, pukul 09.45 WIB
[2] Hallen A, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2002, hlm.77-80
[3] Tohirin, Bimbingan dan Konseling di sekolah dan Madrasah (Berbagai Integrasi), Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, hlm. 123-131

Tidak ada komentar:

Posting Komentar