Nama : Rani
Qoimatus Salafiyah
NIM :
1310210009
Kelas : PBA-A
Mata Kuliah : Metodologi
Penelitian Kualitatif
![]() |
|||
![]() |
PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
DALAM
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PADA MATA
PELAJARAN FIQIH
DI MTS NU MATHOLI’UL
HUDA KALIWUNGU KUDUS
TAHUN PELAJARAN
2013/2014
Oleh:
Noor Afifah
A.
Masalah
1.
Cara
penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam pengembangan keterampilan
berpikir kritis siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs NU Matholi’ul Huda
Kaliwungu Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014.
2.
Faktor-faktor
yang menghambat dan mendukung penggunaan model pembelajaran berbasis masalah
dalam pengembangan keterampilan berpikir kritis siswapada mata pelajaran Fiqih
di MTs NU Matholi’ul Huda Kaliwungu Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014.
B.
Fokus
Peneraan model
pembelajaran berbasis masalah dalam mata pelajaran Fiqih.
C.
Teori
1.
Model
Pembelajaran Berbasis Masalah
Nurhadi
dkk, memaparkan pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) adalah suatu pendekatan pengajaran yang
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar
tentang cara berfikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk
memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.
2.
Tujuan
Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran berbasis masalah dikembangkan untuk membantu siswa
mengembangkan kemampuan atau keterampilan berpikir dan pemecahan masalah,
belajar peranan orang dewasa yang autentik, dan menjadi siswa yang mandiri.
3.
Ciri-ciri
Pembelajaran Berbasis Masalah
Nurhadi, dkk, mengemukakan berbagai pengembangan pembelajaran
berbasis masalah telah memberikan model pembelajaran karakteristik sebagai
berikut:
a.
Pengajuan
pertanyaan atau masalah
b.
Berfokus
pada keterkaitan antardisiplin
c.
Penyelidikan
autentik
d.
Menghasilkan
produk dan memamerkannya
e.
Kolaborasi
4.
Macam-macam
Pembelajaran Berbasis Masalah
Macam-macam
pembelajaran berbasis masalah antara lain:
a.
Pembelajaran
berbasis proyek (project-based instruction), pendekatan pembelajaran
yang memperkenankan siswa untuk bekerja mandiri dalam mengkonstruk
pembelajarannya.
b.
Pembelajaran
berbasis pengalaman (experience-based instruction), pendekatan
pembelajaran yang memperkenankan siswa melakukan percobaan guna mendapatkan
kesimpulan yang benar dan nyata.
c.
Belajar
autentik (authentic learning), pendekatan pengajaran yang memperkenankan
siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan memecahkan masalah yang penting
dalam konteks kehidupan nyata.
d.
Pembelajaran
bermakna (anchored instruction), pendekatan yang mengikuti metodologi
sains dan memberi kesempatan untuk pembelajaran bermakna.
5.
Sintaks
Pembelajaran Berbasis Masalah
Di dalam kelas yang menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah, peran guru di dalam kelas antara lain:
a.
Mengajukan
masalah atau mengorientasikan siswa kepada masalah autentik, yaitu masalah
kehidupan nyata sehari-hari
b.
Memfasilitasi/
membimbing penyelidikan misalnya melakukan pengamatan atau melakukan
eksperimen/ percobaan
c.
Memfasilitasi
dialog siswa
d.
Mendukung
belajar siswa
6.
Manfaat
Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran berbasis masalah
dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan
masalah, dan keterampilan intelektual belajar berbagai peran orang dewasa
melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi dan menjadi siswa
yang otonom dan mandiri
7.
Kelebihan
dan Kekurangan dalam Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Kelebihan dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah ini
antara lain:
a.
Siswa
akan terbiasa menyelesaikan masalah dan merasa tertantang untuk menyelesaikan
masalah
b.
Memupuk
solidaritas sosial dengan terbiasa berdiskusi dengan teman-teman sekelompok
c.
Makin
mengakrabkan guru dengan siswa
d.
Membiasakan
siswa dalam menerapkan metode eksperimen
Sementara itu kelemahan
dari penerapan model ini antara lain:
a.
Tidak
banyak guru yang mampu mengantar siswa kepada pemecahan masalah
b.
Seringkali
memerlukan biaya yang mahal dan waktu yang panjang
c.
Aktivitas
siswa yang dilaksanakan di luar sekolah sulit di pantau guru
8.
Pengertian
Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah suatu kecakapan nalar secara teratur,
kecakapan sistematis dalam menilai, memecahkan masalah, menarik keputusan,
memberi keyakinan, menganalisis asumsi dan pencarian ilmiah.
9.
Macam-macam
Cara Guru Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis
Berikut merupakan beberapa cara yang para guru gunakan untuk
membangun pemikiran kritis dalam rencana pelajaran mereka:
a.
Tanyakan
tidak hanya apa yang terjadi, tetapi juga “bagaimana” dan “mengapa”
b.
Periksalah
“fakta-fakta” yang dianggap bena untuk menentukan apakah terdapat bukti untuk
mendukungnya
c.
Berargumen
dengan cara bernalar daripada menggunakan emosi
d.
Kenalilah,
bahwa kadang-kadang terdapat lebih dari satu jawaban atau penjelasan yang bagus
e.
Bandingkan
beragam jawaban dari sebuah pertanyaan dan nilailah yang mana yang benar-benar
merupakan jawaban yang terbaik
f.
Evaluasilah
dan lebih baik menanyakan apa yang diakatakan orang lain daripada segera
menerimanya sebagai kebenaran
g.
Ajukan
pertanyaan dan lakukan spekulasi lebih jauh yang telah kita ketahui untuk
menciptakan ide-ide baru dan informasi baru
D.
Manfaat Penelitian
1.
Manfaat
Teoritis
Menambah
pengetahuan tentang penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam
mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran fiqih di
MTs NU Matholi’ul Huda Kaliwungu Kudus.
2.
Manfaat
Praktis
Adapun manfaat praktis setelah
diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.
Bagi
Kepala Sekolah
Sebagai bahan
pertimbangan dalam melakukan supervisi agar dalam pembelajaran fiqih dapat lebih
optimal, sehingga tercipta siswa yang berintelektual islami dan memiliki skill
yang memadai.
b.
Bagi
Guru
Sebagai bahan
pertimbangan bagi para guru agar dapat ditindak lanjuti demi meningkatkan
kualitas siswa.
c.
Bagi
siswa
Dapat
menimbulkan keaktifan, menumbuhkan aktifitas dan kreatifitas peserta didik
untuk lebih giat lagi dalam belajar fiqih.
d.
Bagi
peneliti
Dapat menambah
pengalaman secara langsung bagaimana pengguanaan strategi pembelajaran yang
baik dan tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar